30 April 2010

Cowboys in Paradise Movie

Para pemain film dokumenter cowboys in paradise, Rabu (27/4) membantah dirinya sebagai gigolo dan mengaku ditipu oleh sang sutradara. Hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan sutradaranya, Amit Virmani. Menurut pria warga Singapura keturunan India itu kepada twitchfilm.net, cowboy-cowboy di filmnya tidak malu dan senang berbagi kisah sebagai gigolo. Amit juga mengatakan, para cowboy di Pantai Kuta, Bali, bangga bisa menaklukan turis-turis asing wanita. "Sehingga para pria penghibur itu tak keberatan saat difilmkan," katanya.

Para pemeran di film dokumenter cowboys in paradise Bali tidak terima hal tersebut. Salah satu pemerannya, Arnold, mengatakan, sewaktu membuat film dokumeter tersebut dua tahun lalu, sang sutradara ingin mengangkat kisah tentang kehidupan laki-laki di Pantai Kuta. Selama ini, Arnold dan rekannya memang hidup di Pantai Kuta sebagai pelatih selancar bagi turis mancanegara, bukan sebagai gigolo.

Namun ketika film itu mulai ramai dibicarakan, dua sosok yang terlibat dalam film dokumenter tersebut memprotes sang sutradara. Mereka menganggap Amit Virmani telah memanipulasi alur cerita yang disepakati. Para pemain film yang merasa tertipu berniat menuntut sang sutradara. Memang, sulit mengetahui yang benar. Namun jelasnya, sejak film cowboys in paradise beredar, kehidupan para beach boy atau anak pantai di sekitar Kuta berubah seketika. Masyarakat menjadi risih menggunakan jasa mereka sebagai pelatih selancar.
[source: liputan6.com title: Amit Virmani: Cowboys Justru Senang Difilmkan]